Fuzz gitar adalah salah satu efek distorsi yang paling ikonik dan bersejarah, dikenal karena kemampuannya mengubah suara gitar menjadi lebih kasar, tebal, dan bertekstur. Efek ini memberikan karakteristik distorsi yang ekstrem dan "garing," menciptakan suara yang sering digambarkan sebagai "berbulu" atau "terpotong." Fuzz pada dasarnya mengubah sinyal gitar menjadi gelombang persegi yang terpotong, menghasilkan distorsi yang lebih agresif dibandingkan overdrive atau distorsi standar
Fungsi utama fuzz adalah menambahkan saturasi yang intens ke suara gitar, membuatnya terdengar lebih bertenaga dan penuh. Efek ini sangat populer di musik rock, terutama pada era 1960-an dan 1970-an, serta banyak digunakan dalam genre seperti garage rock, psychedelia, dan stoner rock. Fuzz memungkinkan gitaris untuk menghasilkan suara yang menggelegar dan berkarakter, dengan sustain yang panjang, sehingga setiap nada terasa lebih dramatis dan berat.
Fuzz juga dikenal karena responsnya yang unik terhadap dinamika permainan gitaris. Ketika volume gitar dikurangi, efek fuzz dapat memberikan tekstur yang lebih halus, namun ketika volume dinaikkan, distorsi menjadi lebih tebal dan padat. Hal ini membuat fuzz sangat ekspresif dan fleksibel dalam penggunaan, memungkinkan gitaris untuk mengeksplorasi berbagai nuansa distorsi hanya dengan mengubah kekuatan picking atau level volume pada gitar.
Secara keseluruhan, fuzz berfungsi untuk menciptakan suara gitar yang penuh energi dan bertekstur tebal, memperkaya palet nada gitaris dan memungkinkan ekspresi musikal yang lebih luas.